Nama : Mira Tania
No.BP : 1310752017
Jurusan : Sastra Jepang
MANUSIA DAN BUDAYA
4 Unsur dalam Diri Manusia :
1. Jasad : Badan yang tampak, dapat diraba, dan menempati ruang dan waktu
2. Hayat : Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3. Ruh : Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
4. Nafs : Dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri
Pengertian Kebudayaan
“ Manifestasi kehidupan atau cara berfikir manusia yakni semua hasil karya, rasa, cipta yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta kebiasaan yang didapatnya sebagai anggota masyarakat.”
7 UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN BESERTA PENJELASANNYA
Unsur-Unsur
Kebudayaan | Mempelajari unsur-unsur yang
terdapat dalam sebuah kebudayaan sangat penting untuk memahami kebudayaan
manusia. Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture membagi kebudayaan yang
ditemukan pada semua bangsa di dunia dari sistem kebudayaan yang sederhana
seperti masyarakat pedesaan hingga sistem kebudayaan yang kompleks seperti
masyarakat perkotaan. Kluckhon membagi sistem kebudayaan menjadi tujuh unsur
kebudayaan universal atau disebut dengan kultural universal. Menurut
Koentjaraningrat, istilah universal menunjukkan bahwa unsur-unsur kebudayaan bersifat
universal dan dapat ditemukan di dalam kebudayaan semua bangsa yang tersebar di
berbagai penjuru dunia. Ketujuh unsur
kebudayaan tersebut adalah :
1. Sistem Bahasa
1. Sistem Bahasa
Bahasa merupakan sarana
bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau
berhubungan dengan sesamanya. Dalam ilmu antropologi, studi mengenai bahasa
disebut dengan istilah antropologi linguistik. Menurut Keesing, kemampuan
manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena
sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi
penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki
porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia.
Menurut Koentjaraningrat,
unsur bahasa atau sistem perlambangan manusia secara lisan maupun tertulis
untuk berkomunikasi adalah deskripsi tentang ciri-ciri terpenting dari bahasa
yang diucapkan oleh suku bangsa yang bersangkutan beserta variasivariasi dari bahasa
itu. Ciri-ciri menonjol dari bahasa suku bangsa tersebut dapat diuraikan dengan
cara membandingkannya dalam klasifikasi bahasa-bahasa sedunia pada rumpun,
subrumpun, keluarga dan subkeluarga. Menurut Koentjaraningrat menentukan batas
daerah penyebaran suatu bahasa tidak mudah karena daerah perbatasan tempat
tinggal individu merupakan tempat yang sangat intensif dalam berinteraksi
sehingga proses saling memengaruhi perkembangan bahasa sering terjadi.
2. Sistem Pengetahuan
2. Sistem Pengetahuan
Sistem
pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan sistem peralatan hidup
dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam
ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup
pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya.
Masyarakat pedesaan yang
hidup dari bertani akan memiliki sistem kalender pertanian tradisional yang
disebut system pranatamangsa yang sejak dahulu telah digunakan oleh nenek
moyang untuk menjalankan aktivitas pertaniannya. Menurut Marsono, pranatamangsa
dalam masyarakat Jawa sudah digunakan sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Sistem pranatamangsa digunakan untuk menentukan kaitan antara tingkat curah
hujan dengan kemarau. Melalui sistem ini para petani akan mengetahui kapan saat
mulai mengolah tanah, saat menanam, dan saat memanen hasil pertaniannya karena
semua aktivitas pertaniannya didasarkan pada siklus peristiwa alam. Sedangkan
Masyarakat daerah pesisir pantai yang bekerja sebagai nelayan menggantungkan
hidupnya dari laut sehingga mereka harus mengetahui kondisi laut untuk
menentukan saat yang baik untuk menangkap ikan di laut. Pengetahuan tentang
kondisi laut tersebut diperoleh melalui tanda-tanda atau letak gugusan bintang
di langit.
Banyak
suku bangsa yang tidak dapat bertahan hidup apabila mereka tidak mengetahui
dengan teliti pada musim-musim apa berbagai jenis ikan pindah ke hulu sungai.
Selain itu, manusia tidak dapat membuat alat-alat apabila tidak mengetahui
dengan teliti ciriciri bahan mentah yang mereka pakai untuk membuat alat-alat
tersebut. Tiap kebudayaan selalu mempunyai suatu himpunan pengetahuan tentang
alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, benda, dan manusia yang ada di sekitarnya.
Menurut Koentjaraningrat, setiap suku bangsa di dunia memiliki pengetahuan
mengenai, antara lain:
a.
alam sekitarnya;
b.
tumbuhan yang tumbuh di sekitar
daerah tempat tinggalnya;
c.
binatang yang hidup di daerah tempat
tinggalnya;
d.
zat-zat, bahan mentah, dan
benda-benda dalam lingkungannya;
e.
tubuh manusia;
f.
sifat-sifat dan tingkah laku
manusia;
g.
ruang dan waktu.
3. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan organisasi social
merupakan usaha antropologi untuk memahami bagaimana manusia membentuk
masyarakat melalui berbagai kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat tiap
kelompok masyarakat kehidupannya diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan
mengenai berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan
bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling dekat dan dasar adalah
kerabatnya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat yang lain. Selanjutnya,
manusia akan digolongkan ke dalam tingkatantingkatan lokalitas geografis untuk
membentuk organisasi social dalam kehidupannya.
Kekerabatan
berkaitan dengan pengertian tentang perkawinan dalam suatu masyarakat karena
perkawinan merupakan inti atau dasar pembentukan suatu komunitas atau
organisasi sosial.
4. Sistem Peralatan Hidup dan
Teknologi
Manusia
selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akan selalu
membuat peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal para antropolog
dalam memahami kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi yang dipakai
suatu masyarakat berupa benda-benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup
dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana. Dengan demikian, bahasan
tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatan hidup dan teknologi
merupakan bahasan kebudayaan fisik.
5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian
Hidup
Mata
pencaharian atau aktivitas ekonomi suatu masyarakat menjadi fokus kajian
penting etnografi. Penelitian etnografi mengenai sistem mata pencaharian
mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem
perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sistem ekonomi pada masyarakat
tradisional, antara lain
a.
berburu dan meramu;
b.
beternak;
c.
bercocok tanam di ladang;
d.
menangkap ikan;
e.
bercocok tanam menetap dengan sistem
irigasi.
Pada saat ini hanya sedikit
sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada
sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di
daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi. Pada saat
ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam
mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup
manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi
hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang
mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.
6. Sistem Religi
Koentjaraningrat menyatakan bahwa asal mula permasalahan
fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya
kepada adanya suatu kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi
daripada manusia dan mengapa manusia itu melakukan berbagai cara untuk
berkomunikasi dan mencari hubungan-hubungan dengan kekuatan-kekuatan
supranatural tersebut.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
Dalam usaha untuk memecahkan pertanyaan mendasar yang menjadi penyebab lahirnya asal mula religi tersebut, para ilmuwan sosial berasumsi bahwa religi suku-suku bangsa di luar Eropa adalah sisa dari bentuk-bentuk religi kuno yang dianut oleh seluruh umat manusia pada zaman dahulu ketika kebudayaan mereka masih primitif.
7. Kesenian
Perhatian ahli antropologi
mengenai seni bermula dari penelitian etnografi mengenai aktivitas kesenian
suatu masyarakat tradisional. Deskripsi yang dikumpulkan dalam penelitian
tersebut berisi mengenai benda-benda atau artefak yang memuat unsur seni,
seperti patung, ukiran, dan hiasan. Penulisan etnografi awal tentang unsur seni
pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknikteknik dan proses pembuatan
benda seni tersebut. Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga
meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu
masyarakat. Berdasarkan jenisnya, seni rupa terdiri atas seni patung, seni
relief, seni ukir, seni lukis, dan seni rias. Seni musik terdiri atas seni
vokal dan instrumental, sedangkan seni sastra terdiri atas prosa dan puisi.
Selain itu, terdapat seni gerak dan seni tari, yakni seni yang dapat ditangkap
melalui indera pendengaran maupun penglihatan. Jenis seni tradisional adalah
wayang, ketoprak, tari, ludruk, dan lenong. Sedangkan seni modern adalah film,
lagu, dan koreografi.
ILMU BUDAYA DI TENGAH CABANG IPA DAN IPS
Sains berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984) Sains (dari
istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, ciens, sience, syence,
scynce, scyense, scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil dari kata
scientia yang berarti knowledge (ilmu). Tetapi, tidak semua ilmu itu boleh
dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: Ilmu yang dapat diuji (hasil
dari pengamatan sesungguhnya) kebenarannya dan dikembalikan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata
sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui
eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia,
Sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang dapat diuji atau dibuktikan
kebenarannya atau kenyataan semata (missal: fisika, kimia, biologi).
Pendidikan sains menekankan pada
pengalaman secar langsung. Sains yang diartikan sebagai satu cabang ilmun yang
mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan
serasi dengan hokum-hukum yang umum yang melandasi peradaban dunia modern.
Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemui suatu kebenaran melalui
pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan
hokum-hukum alam.
Sains member penekanan kepada sumbangan pemikiran
manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh
alam semesta. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada
persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan
perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsure terpenting peradaban
manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan
teknologi.
Pembagian Sains
Berdasarkan
beberapa argumentasi ilmu pengetahuan atau sains dalam arti luas dibedakan atas
:
1. Ilmu pengetahuan sosial (Social
Science) atau sering disingkat IPS yang membahas hubungan antar manusia sebagai mahkluk sosial dibagi
atas :
- Psikologi, suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari proses mental dan tingkah laku.
- Pendidikan,
suatu perlakuan atau proses latihan yang terarah dan sistematis menuju ke suatu
tujuan.
- Antropologi,
suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari asal-usul dan perkembangan jasmani,
sosial, kebudayaan serta tingkah laku manusia.
- Etnologi,
suatu studi Antropologi dari aspek system sosio-ekonomi dan pewarisan
kebudayaan terutama keaslian kebudayaan dan factor pertumbuhan perkembangan
kebudayaan serta perubahannya dalam masyarakat primitive.
- Sejarah, suatu pencatatan peristiwa-peristiwa
yang telah terjadi pada suatu bangsa, Negara atau individu.
- Ekonomi,
suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang
produksi, pengelolaan dalam ruang lingkup rumah tangga, perusahaan atau Negara.
- Sosiologi,
suatu studi tentang tingkah laku social, terutama tentang asal-usul organisasi,
institusi dan perkembangan masyarakat manusia.
Disamping ilmu pengetahuan
cabang-cabang IPS yang tersebut di atas, masih terdapat puluhan cabang yang
lain.
2. Ilmu Pengetahuan Alama (IPA) atau Ilmu Alamiah
(Natural Science), yang membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan
selanjutnya terbagi atas :
- Fisika
(Physics), suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati
dari aspek wujud dengan perubahan-perubahan yang bersifat sementara.
3.
Ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa yang sering disebut IPBA (Earth Science and
Space), ilmu pengetahuan yang membahas tentang bumi sebagai salah satu anggota
tata surya dan ruang angkasa dengan benda angkasa lainnya.
IPBA antara
lain meliputi :
- Geologi,
suatu cabang IPBA yang membahas struktur bumi. Dalam pembahasannya menggunakan
dasar-dasar kimia dan fisika sehingga mempelajari struktur dan perubahan
materi, baik yang terdapat di permukaan tanah maupun yang terdapat dalam perut
bumi.
- Astronomi,
suatu ilmu pengetahuan yang membahas benda-benda ruang angkasa dalam alam
semesta ini, yang meliputi : bintang, matahari, planet, satelit dan
lain-lainnya. Penerapan astronomi yang praktis adalah dalam navagasi,
perhitungan waktu dan kalender.
- Geografi, suatu ilmu pengetahuan tentang muka
bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia.
Geografi sebagai cabang ilmu pengetahuan menggabungkan informasi yang diperoleh
dalam semua cabang lain, sehingga merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dipakai
manusia untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka adaptasi dengan
lingkungan.
WUJUD-WUJUD
KEBUDAYAAN
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga, yaitu : gagasan,
aktivitas, dan artefak :
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal
kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
2.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud
kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu.
Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak,
serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3.
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud
kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua
manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,
dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat,
antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.